Selasa, 29 Mei 2012

PERTAHANAN NASIONAL


A.        LATAR BELAKANG

Setiap bangsa  pastilah memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan. Pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang sebab akan muncul pro dan kontra yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
Ø  Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan. Energi positif biasanya disebut dengan daya dan upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Ø  Energi negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.

Ketahanan Nasional adalah kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan. Ketahanan nasional senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus.
B.        POKOK-POKOK PIKIRAN
1.      Manusia Berbudaya
Manusia yang berbudaya adalah manusia hidup berkelompok (homo  socius)  dan menghuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon). Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai      berikut:
a.    Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/ Kepercayaan.  
b.    Manusia dengan cita-cita dinamakan ldeologi.
c.     Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik.
d.     Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi.
e.    Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan llmu Pengetahuan dan Teknologi
f.      Manusia dengan manusia dinamakan Sosial
g.     Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/ Budaya.
h.     Manusia  dengan  rasa  aman  dinamakan  Pertahanan  dan Keamanan.

Dari uraian tersebut kesimpulannya adalah bahwa manusia bermasyarakat  untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan,  keselamatan dan keamanan.
-          Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra,
-          Aspek sosial kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra.  
Kedua aspek itu biasanya disebut dengan Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbal balik antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependensi).
2.      Tujuan Nasional,Falsafah Bangsa dan ldeologi Negara
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional, karena suatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap untuk menghadapinya. Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ketahanan nasional diperoleh dariPembukaan UUD 1945.

C.   PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Ketahanan Nasional menurut pengertian baku adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi   segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Hakikat  Ketahanan  Nasional  Indonesia  adalah   keuletan  dan ketangguhan bangsa dalam mencapai tujuan nasional.

D.   ASAS-ASAS  KETAHANAN  NASIONAL INDONESIA
Asas Ketahanan Nasional lndonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari:
1.        Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2.        Asas komprehensif intergralatau menyeluruh terpadu
3.        Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
4.        Asas kekeluargaan

E.   SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari  nilai-nilai  yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
1.      Mandiri : Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang   saling menguntungkan  dalam           perkembangan   global (interdependent).
2.      Dinamis : upaya peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3.      Wibawa : Keberhasilan   pembinaan      ketahanan   nasional   Indonesia secara    berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa
4.      Konsultasi dan kerjasama : Konsepsi ketahanan nasional Indonesia mengutamakan sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moraldan kepribadian bangsa.

F.  PENGARUH  ASPEK KETAHANAN  NASIONAL PADA   KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
a.      Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber daya alam
b.      Aspek yang berkaitan dengan sosial  bersifat dinamis meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosbud dan hankam.
G.  KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONALINDONESIA
ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi  oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :
1.      Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non   fisik   yang   berupa   keuletan   dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah dalam perjuangan mencapai tujuan nasional.
2.       Sadar  dan  peduli  terhadap  pengaruh-pengaruh  yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan  hankam

Apabila  setiap warga  negara   Indonesia  memiliki semangat perjuangan bangsa maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan StrategiNasional(Polstranas).

SUMBER    ;  NOVIACLARABIANCA.BLOGSPOT.COM

Selasa, 01 Mei 2012

WAWASAN NUSANTARA


A.    LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN
Ø  Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya yang didasarkan atas hubungan timbal balik.
Ø  Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung serta pembangunannya  di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya.

B.     LANDASAN WAWASAN NASIONAL
1.      Paham-paham Kekuasaan
Tokoh-tokohnya    :  Machiavelli, Napoleon Bonaparte, Jendral Clausewitz, Fuerback dan Hegel, Lenin, Lucian W. Pye dan Sidney.
2.      Teori-teori Geopolitik
Tokoh-tokohnya    :  Federich Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl Haushofer, Sir Halford Mackinder, Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan, W. Mitchel, A. Seversky, Giulio Douhet, J.F.C. Fuller, Nicholas J. Spykman.

C.     WAWASAN NASIONAL INDONESIA
Ø  Wawasan nasional indonesia dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia.
Ø  Paham Kekuasaan Indonesia: tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena mengandung persengketaan dan ekspansionisme.
Ø  Geopolitik Indonesia: Archipelago Concept (laut sebagai penghubung daratn)
Ø  Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia: Berdasarkan falsafah Pancasila, aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan.

D.    PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Ø  Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Ø  Landasan wawasan nusantara: Idiil (pancasila) dan Konstitusional (UUD 1945)

E.     UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA
1.      Wadah       :  Oraganisasi kenegaraan dan kelembagaan (suprastruktur dan infrastruktur)
2.      Isi              :  Realisasi aspirasi bangsa dan persatuan & kesatuan dalam kebhinekaan
3.      Tata Laku  :  Hasil dari interaksi antara 'wadah' dan 'isi' = batiniah dan lahiriah

F.      HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA
Adalah cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

G.    ASAS WAWASAN NUSANTARA
Ø  Asasnya           : Tujuan yang sama, Keadilan, Kejujuran, Solidaritas, Kerjasama, Kesetiaan terhadap kesepakatan
Ø  Arah pandang wasantara: Ke dalam dan Ke luar

H.    KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
Ø  Fungsi wasantara: sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, dan perbuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ø  Tujuan wasantara: mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi/kelompok.

I.       IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Ø  Penerapan wasantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara dalam segala aspek kehidupan.
Ø  Tantangan       :           Pemberdayaan Masyarakat, Dunia Tanpa Batas, Era Baru Kapitalisme, dan Kesadaran Warga Negara.
Ø  Prospek           :           dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.
Ø  Keberhasilan   :           diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal, dan tearah

SUMBER : http://fdanbdanp.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara.html
                   E-BOOK

ON THE JOB TRAINING MAINTENANCE JALAN

TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN JENIS PERKERASAN JALAN 1.1    Latar Belakang Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang s...