PENGARUH RUMAH DAN HUBUNGAN STATUS SOSIAL
Terinspirasi dari cerita anak yang sedang mengalami depresi karena kegagalan fungsi rumah. Bahasa kerennya broken home. Saya sudah berjanji untuk tidak menceritakan kisahnya kepada orang lain. Walaupun orang tuanya telah mendidiknya dengan limpahan uang *nah loh…!*, tetapi anak ini masih menjaga kehormatan nama baik orang tuanya, malu kalau sampai diketahui tmn2nya. Sungguh anak yang berbakti.
Ok lah, yang akan saya bahas adalah fungsi rumah *karena inti dari cerita anak tsb, dia tidak mendapat kebahagiaan dirumah*. Arti rumah secara sederhana adalah tempat untuk berteduh, menghindari panas matahari dan dinginnya hujan *polos mode on*.
Sekarang rumah sudah menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Dengan rael estate atau perumahan-perumahan dari type sederhana sampai elit. Bentuk bangunan juga tidak sederhana lagi, fasilitasnya juga sangat beragam sehingga rumah menjadi standar status sosial masyarakat tertentu dan menjadi kebanggaan tersendiri.
Sangat disayangkan rumah saat ini telah banyak bergeser fungsi dari tempat pendidikan informal untuk mendidik anak2nya dengan akhlak n akidah yang baik, berubah fungsi menjadi bioskop, restoran, hotel, kuburan. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan singkat di bawah ini : *bu guru mode on*
1. Bioskop; rumah yang dari pagi sampe malam tidak berhenti menyalakan televisi. Kebisingan suara hiburan dari pagi sampai malam mewarnai suasana rumahnya sehingga semua akan asyik dengan bioskopnya masing-masing.
2. Restoran; rumah yang hanya digunakan sebagai tempat makan. Pagi sebelum pergi, rumah telah tersedia makanan untuk sarapan. Lalu siang pulang makan lagi n malam setelah semua urusan selesai pulang kerumah untuk makan malam *kalo gak makan di luar*..
3. Hotel; rumah yang hanya bisa menyediakan tempat tidur yang empuk sebagai tempat istirahat setelah seharian penuh beraktivitas. Tidak sempat berkomunikasi antara anggota keluarga satu dengan lainnya karena masing2 sibuk dengan kegiatannya.
4. Kuburan; rumah yang sepi dan menyeramkan. Sebagian rumah juga hanya berfungsi saat malam hari ketika sudah kelelahan dan capek sepulang dari kerja dari pagi sampai malam hari. Dan yang menikmati fasilitas rumah hanya pembantu rumah tangga dan security saja.
Itu perubahan fungsi rumah yang sering terjadi skrg.
Bagaimana Anda memfungsikan rumah yang Anda tempati skrg? Atau Anda punya tipe rumah lain yang juga lagi tren saat ini?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (An-Nahl, 80)
PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA DAN STATUS SOSIAL LINGKUNGAN TERHADAP BESARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KARANGMALANG SRAGEN TAHUN 2008
Manusia yang tinggal di daerah perkotaan kebutuhan konsumsinya akan lebih beragam dari pada manusia yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan perbedaan pola hidup masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor status sosial lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah: (1)Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan pendapatan keluarga terhadap besaran konsumsi (2)Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan status sosial lingkungan terhadap besaran konsumsi (3)Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan pendapatan keluarga dan status sosial lingkungan terhadap besaran konsumsi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif asosiatif dengan melakukan uji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh penduduk kecamatan Karangmalang Sragen. Sampel sebanyak 50 keluarga, sampel diambil dengan tehnik kuota sampling. Data diperoleh dari hasil angket dan dokumentasi. Tehnik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1)Uji t menunjukkan bahwa pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap konsumsi keluarga. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas thitung untuk variabel pendapatan keluarga sebesar 0,000 (ρ < 0,05), maka Ho ditolak (2)Uji t menunjukkan bahwa status sosial lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi keluarga. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas t hitung untuk variabel status sosial lingkungan sebesar 0,011 (p < 0,05), maka Ho ditolak (3)Uji F menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dan status sosial lingkungan berpengaruh signifikan terhadap konsumsi keluarga. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas F hitung sebesar 0,000 (p < 0,05), maka Ho ditolak. Untuk variabel pendapatan keluarga SE= 67,03%, dan SR= 84,02%, sedangkan variabel status sosial lingkungan SE= 15,98%, dan SR= 12, 75%.
daftar pustaka:nuritaputranti.wordpres.com,
PRAKOSO,ADITYA BUDIMAN(2009)
Personal Blog of jaenudinarc92.blogspot.com, @jayjawir || Blog yang membahas tentang Arsitektur, Berita umum, dan Hal - hal yang menarik serta inspiratif.
Langganan:
Postingan (Atom)
ON THE JOB TRAINING MAINTENANCE JALAN
TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN JENIS PERKERASAN JALAN 1.1 Latar Belakang Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang s...
-
A. Gambaran Kawasan Menteng adalah sebuah kota taman, di kawasan ini banyak dijumpai taman-taman terbuka. Yang terbesar adalah Ta...
-
Secara umum Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke...
-
Isu pemanasan global saat ini menjadi masalah utama yang harus dihadapi. Saat ini suhu terasa semakin panas. Temperatur udara meningkat....